Puluhan Warga Desa Ciharashas Diduga Keracunan Makanan

CIANJUR – Ai Ayundawati (27) lahap menyantap paket nasi yang dibagikan usai acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kampungnya, Minggu (1/10/2023) siang. Namun, selang beberapa jam kemudian, warga Kampung Kebon Manggu Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur itu merasakan ada yang tak beres.

Kepalanya tiba-tiba mengalami pusing disertai mual pada bagian perutnya. Usai itu, Ai juga mengalami muntah-muntah.

Ai tak sendiri. Gejala serupa dialami keluarganya. Bahkan tetangganya juga ikut mengalami gejala yang dirasakan Ai dan keluarganya.

Baca juga: Misteri Tewasnya Ibu dan Dua Anaknya Akibat Keracunan Mulai Terkuak

Ai baru menyadari, beberapa jam sebelum mengalami gejala itu ia sempat menyantap paket nasi yang diperolehnya usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ai pun menduga penyebab pusing dan mual yang disertai muntah-muntah itu akibat paket nasi dengan lauk pauk berupa telur dan bihun yang disantapnya.

“Waktu menyantap nasi dan masakan dari acara muludan (Maulid Nabi) tak ada yang aneh sih rasanya. Makanya, saya habiskan,” kata Ai kepada wartawan di Puskesmas Cilaku, Minggu (1/10/2023).

Ai mengaku menyantap paket nasi itu sekitar pukul 13.00 WIB. Ia merasakan ada yang tak beres sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: WN Terduga Meracuni Istri dan Anaknya, Ternyata Terlibat Praktik Penggandaan Uang

“Keluarga saya juga mengalami yang sama. Bahkan ada beberapa tetangga juga merasakan seperti yang saya alami,” terang Ai.

Warga yang mengalami gejala itu ada yang dibawa ke puskesmas, ada juga yang dibawa ke klinik serta rumah sakit. Mereka mengalami gejalanya secara bertahap.

Korban dugaan keracunan tak hanya warga dewasa. Terdapat juga dari kalangan anak-anak.

Data yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dari Puskesmas, setidaknya terdapat 20 orang warga yang diduga mengalami keracunan.

“Semua warga yang diduga mengalami keracunan sudah berhasil ditangani. Kondisinya berangsur membaik,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya kepada wartawan.

Frida mengaku belum bisa memastikan penyebab dugaan keracunan. Tim Dinkes Kabupaten Cianjur mengambil sampel makanan dan muntahan.

“Kalau melihat gejala dan riwayatnya, kemungkinan diduga akibat makan. Untuk memastikannya harus dilakukan uji laboratorium,” pungkasnya. (red)