CIANJUR – Keluarga dua orang pelajar salah satu madrasah tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur yang jadi korban akibat ulah pelajar lain mengaku terpukul. Padahal, selama ini korban dikenal sebagai pelajar yang berprestasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, DP (14) dan WP (14), meningggal dunia usai sepeda motornya tersungkur ke jalan akibat ditendang RP (15), pelajar dari sekolah berbeda pada Selasa (12/9/2023).
Andri Setiawan, paman DP, mengaku sepengetahuannya, keponakannya bukan anak yang neko-neko. Korban merupakan anak baik dan rajin belajar.
Baca juga: Sepeda Motor Ditendang, Dua Pelajar MTs di Cijati Tewas
“Sejak duduk di bangku MI (Madrasah Ibtidaiyah), keponakan saya selalu mendapat ranking satu. Begitu juga saat masuk MTs,” kata Andri kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Andri menuturkan selama ini keponakannya tidak pernah memiliki musuh, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Korban lebih banyak tinggal di rumah untuk belajar.
“Tidak pernah ada masalah dengan temannya di sekolah maupun dengan anak dari sekolah lain,” ungkapnya.
Baca juga: Bupati: Kenakalan Remaja Harus Kita Atasi Bersama-sama
Andri mengetahui saat keponakannya duduk di kelas VII MTs, ada pelajar yang sering mengganggu. Pelajar itu tak lain adalah RP yang merupakan pelaku atas dugaan kasus tersebut. “Alasan mengganggu keponakan saya juga tidak jelas,” terangnya.
Pihak keluarga geram atas perbuatan pelaku. Andri pun menyebut perbuatan terduga pelaku RP bukan hanya kenakalan remaja, tapi sudah menjurus kriminal.
“Apalagi menyebabkan keponakan saya dan temannya meninggal dunia,” ucapnya.
Baca juga: Bawa Sajam, Dua Orang Remaja Diamankan Polsek Sukaluyu
Pihak keluarga korban pun berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman setimpal. “Kami dari keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Minimalnya hukuman seumur hidup,” pungkasnya. (red)