CIANJUR – Angka kasus pengeroposan tulang alias osteoporosis di Jawa Barat relatif masih cukup tinggi. Berbagai elemen organisasi yang konsen terhadap aspek tersebut terus intensif mengedukasi masyarakat.
Ketua DPD Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Jawa Barat, Lina Marlina, menjelaskan kasus pengeroposan tulang di Indonesia, salah satunya di Jawa Barat, memang cukup mengkhawatirkan. Padahal, osteoporosis sebetulnya bisa dicegah sejak dini.
“Kalau mengutip angka (kasus) pengeroposan tulang di Jawa Barat takut salah. Tapi, untuk kasus pengeroposan tulang di Jawa Barat ini memang cukup mengkhawatirkan,” kata Lina kepada wartawan seusai melantik dan mengukuhkan pengurus Perwatusi dan Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kabupaten Cianjur di Ruang Garuda Pendopo Cianjur, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Kejar Target 95 Persen, Cakupan Jaminan Kesehatan di Cianjur Terus Digenjot
Perwatusi sebagai organisasi kesehatan yang konsen pada bidang itu, kata Lina, terus mengedukasi masyarakat, terutama kalangan perempuan, agar paham mencegah terjadinya pengeroposan tulang. Termasuk berbagai upaya penanganannya.
“Kami Perwatusi bergerak terus ke setiap kota dan kabupaten supaya masyarakat itu tahu dan paham. Selama ini masyarakat itu belum paham, apakah memang pengeroposan tulang itu bisa ditangani atau memang mereka pasrah saja karena faktor usia,” tutur istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum ini.
Menurut Lina, penguatan tulang sebetulnya bisa dicegah sejak dini. Misalnya dengan rutin berolahraga.
Baca juga: Program Cekas, Bupati Minta Puskesmas Jemput Bola Cek Kesehatan Warga
Karena itu, Perwosi dan Perwatusi pada prinsipnya merupakan dua organisasi yang relevan atau saling berhubungan. Hanya, kedua organisasi itu beda dari sisi garapannya.
“Kalau Perwosi lebih ke sisi olahraganya, yakni bagaimana menciptakan perempuan-perempuan agar hobi berolahraga. Bisa dikatakan Perwosi itu fokus kepada olahraga prestasi. Kalau sudah hobi berolahraga, maka setidaknya akan menciptakan SDM yang sehat jasmani dan rohani,” tuturnya.
Perwosi berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sedangkan Perwatusi berada di bawah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi).
Baca juga: Kasus AKI dan AKB di Cianjur Cenderung Turun
“Target kami tentu ingin agar seluruh perempuan di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Barat pada khususnya hobi berolahraga. Sekaligus juga mengedukasi masyarakat bagaimana melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya pengeroposan tulang. Jadi, pengeroposan tulang bukan hanya karena faktor usia, tapi juga dari pola hidup,” pungkasnya. (red)