CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengakui sebanyak 20.154 Kepala Keluarga (KK) terdampak gempa bumi masih tinggal ditenda pengungsian karena masih menunggu perbaikan rumah.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Penaganan bencana Pemkab Cianjur Budhi Rahayu Toyib pada wartawan, Minggu (2/4/2023).
“Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Sosial (Dinsos) hingga saat ini sebanyak 20.154 KK terdampak gempa bumi masih tinggal di tenda,” katanya.
Puluhan ribu KK terdampak gempa bumi yang dan masih tinggal di tenda pengungsian tersebut, lanjut dia, karena masih menunggu perbaikan rumah rusak akibat gempa bumi lalu.
“Hingga saat ini jumlahnya tersebut terus berkurang, karena rumah rusak ringan, sedang, dan berat tersebut proses perbaikan terus berjalan. Rumahnya yang sudah diperbaiki itu sudah pada kembali ke rumahnya,” kata dia.
Selain itu, Budhi mengatakan, dana stimulan perbaikan rumah tahap ketiga uangnya sudah dicairkan, dan akan segera disalurkan kepada warga terdampak gempa bumi setelah dilakukan verifikasi.
“Mudah-mudahan secara bertahap uangnya bisa segera disalurkan. Kemungkinan minggu ini pihak Bank Mandiri sudah menyerbarkan buku tabungannya, agar rumah rusak bisa segera membangun kembali,” katanya.(nov)