CIANJUR – Upaya pencarian korban tertimbun material tanah longsor di Kampung Bojongsirna RT 01/04 Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur masih dilakukan tim SAR gabungan. Memasuki hari kedua, Minggu (30/7/2023) hingga siang, pencarian belum membuahkan hasil.
Kapolsek Tanggeung AKP Deden Hermansyah, mengatakan upaya pencarian melibatkan personel SAR gabungan di antaranya terdiri dari TNI/Polri, BPBD Kabupaten Cianjur, Basarnas, relawan dan warga masih melakukan upaya pencarian korban.
“Kami belum bisa memastikan titik korban ada di mana karena proses pencarian masih dilakukan tim SAR gabungan,” kata Deden melalui sambungan telepon, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Basarnas Bantu Pencarian Warga Tertimbun Tanah Longsor
Saat ini tim gabungan tengah melakukan pembersihan sungai yang tertutup material tanah. Di lokasi dibuat sodetan untuk membuang air.
“Sekaligus membuang material lumpur dan tanah. Ini untuk memudahkan evakuasi seandainya korban ditemukan,” jelasnya.
Ada beberapa kendala saat proses pencarian. Di lokasi masih terjadi longsoran dan upaya pencarian masih menggunakan alat seadanya secara manual. “Lokasi sulit diakses alat berat,” pungkasnya.
Baca juga: Warga Pasirkuda Tertimbun Tanah Longsor dari Tebing Setinggi 30 Meter
Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Hal itu berdasarkan standar pencarian orang.
Tanah longsor di Kampung Bojong Sirna RT 01/04 Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Sabtu (29/7/2023), menimbun salah seorang warga setempat. Proses evakuasi korban yang diketahui bernama Nahru (65) relatif cukup sulit.
Baca juga: Lima Rumah Warga Rusak Akibat Tanah Longsor di Pagelaran
Berdasarkan informasi, kejadiannya berawal saat korban tengah memanen padi di sekitar lokasi kejadian. Ia tak menyadari tebing yang berada di atas lahan sawah yang sedang dipanennya tengah mengancamnya.
Baca juga: Tebing Setinggi 10 Meter Longsor, Akses ke Cianjur Selatan Tersendat
Saat tanah pada tebing setinggi 30 meter itu longsor, korban tak bisa menyelamatkan diri. Tubuhnya tertimbun material tanah longsor cukup tebal.
Warga juga menggali dengan peralatan seadanya. Kalau pakai alat berat tidak memungkinkan karena lokasinya cukup sulit.
Longsornya tanah pada tebing itu diduga akibat kebocoran saluran irigasi Cilumut. Diduga kebocoran sudah berlangsung cukup lama sehingga mengikis kawasan perbukitan atau tebing. (nov)