Angka Kasus Stunting Turun Drastis, Bupati: Bangga Silakan, Euforia Jangan!

CIANJUR – Kabupaten Cianjur punya inovasi program yang dinilai cukup manjur menuntaskan kasus stunting. Program itu bernama Gerakan Aksi Bersama Orang Tua Asuh Anak Stunting (Gebrak Roasting).

Inovasi program itu diluncurkan Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) di Kelurahan Sayang, Kamis (4/5/2023). Bupati Cianjur Herman Suherman berkesempatan membuka peluncurannya.

“Alhamdulillah, penanganan angka kasus stunting di Kabupaten Cianjur nomor satu di Indonesia. Sudah cukup bagus,” kata Herman kepada wartawan seusai kegiatan, Kamis (4/5/2023).

Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten Cianjur turun drastis menjadi 13,6 persen dari sebelumnya di kisaran 37 persen. Angka prevalensinya di bawah rata-rata nasional kisaran 14 persen.

“Tahun 2022 sangat luar biasa karena angka stunting turun signifikan. Bangga silakan, tapi jangan euforia karena masih banyak tugas yang harus dikerjakan menuntaskan kasus stunting,” tegasnya.

Herman mengajak semua elemen kerja keroyokan menuntaskannya. Sehingga bisa mempercepat mewujudkan Kabupaten Cianjur zero stunting.

“Dua tahun harus sudah bisa dituntaskan zero stunting,” katanya.

Dibutuhkan perencanaan matang agar program percepatan penuntasan kasus stunting bisa terwujud. Herman punya tiga skenario yakni rencana jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Ini bukan hanya kerja bupati, Forkopimda, OPD, atau camat. Perlu kerja semua pihak, termasuk masyarakat untuk bersama-sama gotong royong menuntaskannya,” pungkasnya. (red)