CIANJUR – Ada 135 anak harus kehilangan orangtuanya akibat menjadi korban gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) lalu. Bahkan 30 anak di antaranya menjadi yatim piatu pada tragedi gempa tersebut.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur, Dindin Amaludin, mengatakan, anak-anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat gempa akan menjadi perhatian khusus oleh pemerintah.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan setiap dinas untuk memprioritaskan segala bantuan bagi anak-anak tersebut.
“Sudah pasti akan menjadi perhatian kita di pemerintahan. Bahkan jika perlu nanti akan dijadikan anak angkat, sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk korba gempa, terutama anak-anak yang kehilangan orangtuanya,” kata dia.
Dindin menyebutkan, hasil pendataan sementara terdapat 105 anak yang kehilangan satu orangtuanya akibat gempa itu baik ibu atau ayahnya.
Tetapi ada juga yang kehilangan kedua orangtuanya dan menjadi yatim piatu. Jadi ada yang memang sebelum kejadian gempa orangtuanya sudah meninggal dunia dan sekarang tempat tinggalnya terdampak.
“Total ada 135 anak yang kehilangan orangtuanya. 105 anak jadi yatim atau piatu, dan 30 menjadi yatim piatu karena ibu dan ayahnya meninggal akibat gempa,” jelasnya.
Dindin menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) agar mendapat jaminan pendidikan hingga jenjang SMA/SMK sederajat.
“Sudah kita informasikan ke Disdikpora. Nanti dari segi pembiayaannya akan dibebaskan, tidak hanya tingkat SMP tapi kita upayakan hingga SMA/SMK sederajat,” pungkasnnya.(rmd)