bewaracianjur.com
Terpercaya, Terhubung, Adil Sejak Dalam Pikiran

Skandal PIP SMPN 1 Sindangbarang: Dugaan Pemotongan Beasiswa Aspirasi hingga Pemalsuan Dokumen Pencairan

0

CIANJUR – SMPN 1 Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, diduga melakukan pemotongan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) jalur Aspirasi 2023. Parahnya, bantuan dari anggota DPR RI itu baru diberikan November 2024 yang seharusnya diterima siswa pada Oktober 2023 lalu.

Bukan itu saja, pihak sekolah pun diduga melakukan tuduhan kepada pemerintah desa setempat dalam aksinya melakukan pungutan liar (pungli) tersebut. Sebab, pihak sekolah mengumumkan bahwa potongan sebesar Rp200 ribu – Rp250 ribu itu untuk jatah pemerintah desa.

Seperti diketahui bahwa PIP jalur Aspirasi ini merupakan beasiswa dari anggota DPR RI kemitraan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada pelajar yang kurang mampu dengan nilai Rp750 ribu per siswa tingkat SMP. Sedangkan, PIP reguler merupakan bantuan langsung dari Pemerintah Pusat melalui Kemendikbudristek untuk para siswa kurang mampu.

Berdasarkan keterangan dari orangtua siswa SMPN 1 Sindangbarang yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, berdasarkan bukti dari buku rekening bahwa bantuan PIP aspirasi masuk pada 2 Oktober 2023 dan ada bukti pengambilan (Debet) 31 Oktober 2023 oleh pihak sekolah.

Artinya, pihak sekolah diduga sudah melakukan pencairan bantuan PIP aspirasi tahun lalu dan baru diberikan kepada orangtua siswa pada November 2024 pekan ini.

“Itu pun ada potongan Rp200 ribu. Katanya ini PIP aspirasi bukan reguler, jadi ada jatah untuk desa,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (12/11/2024).

Dia mengaku, potongan yang dilakukan pihak sekolah bervariatif. Mulai dari Rp200 ribu sampai Rp250 ribu per siswa. “Tapi ada juga yang tidak dipotong. Mungkin masih keluarga guru atau yang kenal dekat,” ungkapnya.

Ia mengaku tidak mengetahui berapa banyak siswa yang mendapatkan bantuan PIP jalur Aspirasi ini. Sebab, pemanggilan orangtua siswa oleh pihak sekolah tidak serentak. Hanya beberapa orang saja setiap pemanggilan.

“Masuk ke ruangan pun per orang. Terus dikasih uangnya oleh pihak sekolah dan dipotong,” jelasnya.

Diduga Ada Pemalsuan Dokumen Pencairan oleh Pihak Sekolah

Pihak SMPN 1 Sindangbarang diduga memalsukan dokumen pencairan PIP reguler maupun jalur Aspirasi. Modusnya, pihak melakukan pencairan kolektif dengan membawa surat kuasa diduga palsu untuk mengelabui Bank.

Hal tersebut berdasarkan pengakuan beberapa orangtua siswa yang mengaku tidak pernah menandatangi atau menguasakan pencairan PIP kepada pihak sekolah. Apalagi jarak tempuh SMPN 1 Sindangbarang dengan BRI unit Saganten hanya puluhan meter saja.

“Tidak pernah tanda tangan apapun, apalagi menandatangani surat kuasa untuk mencairkan bantuan PIP,” tutur orangtua siswa lainnya yang meminta dirahasiakan identitasnya.

Kejinya, pihak sekolah bahkan diduga tidak pernah memberitahukan kepada sebagian orangtua siswa mengenai bantuan PIP tersebut. Sebagian kecil, orangtua siswa mengetahui bantuan PIP setelah mereka melakukan pengecekan di laman pip.kemdikbud.go.id.

“Saya sendiri awalnya tidak tahu. Iseng ngecek di website, ternyata anak saya dapat PIP. waktu ditanyakan ke sekolah mereka ngomongnya lupa,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sindangbarang Koswara belum bisa dihubungi melalui telepon seluler. Namun, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, menuturkan, akan segera melakukan pengecekan dan koordinasi mengenai laporan tersebut.

“Data PIP sedang kami cek. Terima kasih informasinya,” kata Helmi.

Pemdes Saganten Bantah Tudingan SMPN 1 Sindangbarang

Kepala Desa Saganten, Hasanudin, membantah tudingan pihak SMPN 1 Sindangbarang bahwa telah meminta atau menerima jatah PIP jalur Aspirasi. Menurutnya, hal itu merupakan tuduhan keji kepada dirinya.

“Itu mah fitnah keji. Kalau benar pihak sekolah telah mengumumkan potongan itu untuk jatah desa atau kepala desa,” tegasnya.

Hasanudin, mengaku tidak pernah berurusan dengan SMPN 1 Sindangbarang, apalagi urusan keuangan. Bahkan, ia mengaku tidak mengenal Kepala SMPN 1 Sindangbarang, Koswara.

“Nanti kami akan melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah. Ini harus diluruskan,” bebernya.

Hal serupa diungkapkan Sekdes Saganten, Satun. Dia menyebutkan, tidak mungkin pihak desa melakukan pemotongan bantuan untuk para siswa dan tidak ada hubungannya mengenai bantuan PIP jalur aspirasi.

“Tapi saya pribadi hanya pernah memberitahukan kepada pihak sekolah bahwa ada bantuan dari anggota DPR RI dari PKB. Itu pun diberitahukan kepada seluruh sekolah, bukan SMPN 1 Sindangbarang saja,” kata dia.(rmd)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

google-site-verification: google1fb702fc0f365d5d.html