bewaracianjur.com
Terpercaya, Terhubung, Adil Sejak Dalam Pikiran

Petugas Gabungan Menemukan Jejak Kaki Bocah Pirly yang Hilang di Sekitar Goa Angker

0

CIANJUR – Sejumlah petugas gabungan dan warga yang melakukan upaya pencarian Pirly Agustin (8) yang di laporkan hilang menemukan jejak kaki di sekitar gua angker.

Kepala Desa Muaracikadu Surahman mengatakan, memasuki lima hari bocah 8 tahun dengan kebutuhan khusus tersebut hingga kini belum ditemukan.

“Petugas gabungan yang terdiri dari Damkar, anggota Polsek, Danramil, aparatur desa dan warga belum menemukan bocah tersebut,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (12/2/2023).

Padahal, lanjut dia tim pencari telah melalukan upaya pencarian dari titik awal anak tersebut pertama kali diliat seseorang warga dan tidak jauh jaraknya.

“Setelah melakukan upaya pencarian ke area pesawahan, dan hutan di sekitar, tim pencarian menemukan jejak kaki anak tersebut di sekitar gua angker,” ucapnya.

Menurutnya, gua tersebut memang cukup dikenal masyarakat setempat sebagai tempat yang cukup angker. Meski demikian, lanjut dia, tim pencari terus melakukan upaya pencarian.

“Sebenarnya seseorang warga sempat melihat bocah tersebut sedang berjalan di sawah, dan menyuruhnya pulang, hingga diantar ke jalan utama, namun setelah 5 menit kemudian anak itu sudah tak ada,” ucapnya.

Sebelumnya, Pirly Agustin (8) bocah asal Kampung Cikawung RT 4/4, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, kabupaten Cianjur hilang saat ditinggal pergi ibunya ke warung.

Umasah (42) orang tua Pirly mengungkapkan, anaknya tersebut tiba-tiba tidak berada di rumah setelah, pulang dari warung yang berada di sekitar kediamannya.

“Sebelumnya anak saya hilang, saya sempat meninggalkannya ke warung di dekat rumah. Tetapi setelah pulang dari warung anak saya sudah tidak ada,” katanya.

Tidak lama setelah itu, lanjut dia, dirinya menerima telepon dari pemilik warung yang sebelumnya ia datangani untuk belanja kebutuhan rumah tangga.

“Kata pemilik warung yang menelpon saya itu, Pirly anak saya itu, berada di warung yang ada di kampung sebelum. Tidak lama setelah itu saya langsung menyusulnya,” ucapnya.

Menurutnya, setelah tiba di warung kampung sebelah, anaknya tersebut pun sudah tidak ada. Bahkan sempat main disekitar jembatan gantung disekitar warung tersebut.

“Saat itu juga saya langsung mencarinya ke sekitar jembatan gantung tapi tidak ada, padahal waktunya itu tidak lama, baru sekitar 20 menit,” katanya.(nov)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

google-site-verification: google1fb702fc0f365d5d.html