bewaracianjur.com
Terpercaya, Terhubung, Adil Sejak Dalam Pikiran

Oknum Guru SDN Neglasari-Sukanagara Diduga Gelapkan Dana PIP Selama Tiga Tahun

0

CIANJUR – Oknum guru honorer SDN Neglasari, di Kampung Cimapag, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, diduga kuat menggelap dana Program Indonesia Pintar (PIP). Bahkan, dugaan penggelapan dana ini dilakukan sejak 2021-2023 lalu.

Salah satu orangtua siswa di SDN Neglasari yang engga disebutkan namanya, mengaku sudah tiga kali dana PIP tidak diberikan kepada siswa. Bahkan oknum guru ini mencairkan dana PIP secara kolektif pihak sekolah bukan oleh orangtua siswa.

“Tahap 1, 2, dan 3 itu tidak dibagikan. Tapi pencairan yang keempat ini yang dibagikan oleh pihak sekolah” kata dia, Selasa (28/6/2024).

Namun, kata dia, pencairan pada Mei 2024 lalu juga diduga ada potongan karena setiap siswa penerima uang PIP tidak sesuai nominal bantuan. Seharusnya para siswa kelas I sampai kelas 5 menerima dana senilai Rp 450 ribu.

“Ada yang diterima Rp 150 ribu per siswa, ada juga yang Rp 250 ribu. Harusnya Rp 450 ribu,” ungkapnya.

Kondisi seperti ini, lanjut dia menerangkan, sudah sangat lama. Sayangnya, tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang, seperti dari Dewan Pengawas atau pihak dinas terkait.

“Kami, orangtua siswa pernah berseteru dengan oknum guru itu. Bahkan, bernada menantang. Katanya, mau siapa pun tidak ada yang berani menindak, termasuk wartawan atau LSM,” tegas dia bernada kesal.

Oleh karenannya, ia berharap ada pihak yang berwenang menindak tegas oknum guru di SDN Neglasari yang terkesan semena-mena jika ada protes dari orangtua siswa.

“Kami sudah sangat kesal. Dana PIP tidak diberikan kepada siswa saja tidak ada yang menindak. Kami mohon akan kondisi seperti ini bisa dibenahi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala SDN Neglasari, Yuhana, tidak menampik prihal dugaan dana bantuan PIP yang tidak diberikan kepada siswanya. Ia mengakuinya dengan dalih dipinjam untuk beberapa kegiatan siswa.

“Muhun anu pencairan (PIP) kahiji, kadua, katilu mah dikolektif ku guru. (Iya pencairan tahap 1, 2, dan 3 itu dikolektif oleh guru). Uangnya dipinjam dulu dan nanti akan dikembalikan,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (18/6/2024) malam.

Yuhana mengaku, sudah melakukan mediasi dengan para orangtua siswa pada bulan lalu. Dalam rapat, pihak sekolah dan orangtua siswa sepakat bahwa uang bantuan PIP akan segera dikembalikan.

“Sebenernya sudah diklarifikasi. Jadi sudah selesai. Tapi memang belum sempat diganti karena belum ada uangnya. Itu pun uangnya bukan dipakai oleh saya pribadi, tapi untuk kegiatan anak-anak,” ungkapnya.

Disinggung adanya dugaan potongan dana PIP 2024, Yuhana membantahnya. Sebab, proses pencairan dilakukan langsung oleh orangtua siswa ke bank.

“Tidak ada potongan. Kan itu pencairan langsung oleh orangtua siswa, bukan oleh pihak sekolah. Kalau yang tahun 2021-2023 itu memang oleh guru,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, jumlah siswa yang ada di SDN Neglasari sebanyak 103 murid. Terbagi dari kelas 1 sampai kelas 6. Sedangkan yang mendapatkan bantuan dana PIP ada sebanyak 49 murid.

“Nominalnya juga tidak sama. Kelas 1 sampai kelas 5 mereka mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun. Sedangkan untuk kelas 6 hanya Rp 225 ribu per tahun,” pungkasnya.(rmd)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

google-site-verification: google1fb702fc0f365d5d.html