ADA sekitar 30 orang bergantian menandu jenazah warganya yang meninggal dunia. Jaraknya sejauh 16 kilometer dari jalan utama menuju perkampungan.
Kondisi tersebut berada di wilayah Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Medan yang mereka lalui juga tidaklah mudah, warga harus berjalan menyusuri jalanan bebatuan yang terjal serta melintasi sungai berarus deras.
Iwan Setiawan, warga Kampung Cikurutug, menceritakan, jenazah yang dibawa warga bertubuh besar, sehingga perlu banyak orang untuk menandunya.
“Ada sekitar 30 orang yang bergantian menandu jenazah tersebut dari jalan utama menuju Kampung Cikurutug sejauh 16 kilometer,” kata dia, Kamis (5/1/2023).
Iwan mengungkapkan jenazah tersebut ditandu dengan mengunakan sebilah bambu dan dua lembar sarung. Ada dua orang yang mendandu di bagian depan dan belakang bambu.
Para penandu hanya mampu berjalan sejauh 100 meter kemudian diganti oleh penandu lainnya. Hal itu terus dilakukan hingga sampai tujuan.
“Jalanya ekstrem, dua orang penandu hanya sanggup menandu sejauh 100 meter. Kalau lebih dari itu berarti fisiknya memang kuat. Makanya butuh 6 jam untuk bisa sampai Kampung Cikurutug dari jalan utama, terakhir ambulan bisa melintas,” kata dia.
Dia mengatakan jenazah yang ditandu menyusuri jalan tersebut bukan yang pertama kali, setiap tahunnya ada saja warga yang meninggal dan sakit yang ditandu oleh warga.
Rusaknya jalan serta tidak adanya akses jembatan membuat kendaraan tidak bisa sampai ke Kampung Cikurutug, bahkan ke Kantor Desa Mekarsari.
Kepala Desa Mekarsari Saleh Hermawan, mengatakan setiap harinya dia juga harus mengendarai ojek untuk bisa sampai ke kantor desa, sebab mobil tidak bisa melintasi sungai tanpa jembatan saat musim hujan.
“Kalau musim kemarau juga tetap harus hati-hati, karena arus sungainya deras. Makanya yang viral di medsos itu memang benar terjadi, bahkan bukan kali ini saja, tetapi sudah sering. Yang sakit, melahirkan, dan yang meninggal ditandu,” kata dia.
Dia mengaku lebarnya sungai membuat pihaknya tidak bisa membuat jembatan dengan anggaran dana desa. Dia pun sudah mengugulkan pembangunan jembatan ke Pemkab Cianjur namun belum ada realisasi.
“Sudah ada bantuan, tapi sebatas untuk pondasi, untuk jembatannya sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami berharap segera ada perhatian dari pemerintah, kasian warga,” pugkasnya.(rmd)