bewaracianjur.com
Terpercaya, Terhubung, Adil Sejak Dalam Pikiran

Lima Kasus Kebakaran Hanguskan Lahan Hampir 10 Hektare

0

CIANJUR – Sebanyak lima kasus kebakaran lahan terjadi dalam waktu bersamaan di Kabupaten Cianjur pada Jumat (22/9/2023). Akibat peristiwa itu, lahan seluas hampir 10 hektare hangus.

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Hendra Wira Riharja, lima kasus kebakaran tersebar di lima lokasi. Wilayahnya berada di Kecamatan Cibeber, Cilaku, dan Sindangbarang.

Baca juga: Kasus Kebakaran Lahan Selama Kemarau Meningkat

Di Kecamatan Cilaku, lokasinya berada di Kampung Pasir Ibrahim Desa Cimanggu seluas 2 hektare di lahan milik warga dan di Kampung Pasir Jambu Desa Sukamanah di lahan seluas 1 haktare yang juga milik warga.

Sementara di Kecamatan Cilaku, kebakaran lahan terjadi di Kampung Jati Desa Sukasari dan di Kampung Pasir Ucing Desa Ciharashas. Dari dua kejadian kebakaran itu terdapat sekitar 1 hektare lahan yang terbakar.

Baca juga: Empat Orang Dimintai Keterangan Soal Kebakaran di Gunung Gede

Sedangkan di Kecamatan Sindangbarang, kasus kebakaran menghanguskan lahan seluas 5 hektare di Kampung Cioleng Leutik Desa Saganten.

“Semua kasus kebakaran itu terjadi dalam satu hari. Jadi, total lahan yang terbakar sekitar 10 hektare,” terang Hendra dihubungi, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Kebakaran Lahan Seluas 80 Meter Persegi akibat Puntung Rokok

Petugas pemadam kebakaran di masing-masing wilayah sudah menanganinya. Di setiap lokasi, kata Hendra, dikerahkan lima orang personel. “Ditambah satu unit armada pemadam kebakaran dari posko terdekat,” ujarnya.

Ada berbagai faktor penyebabnya. Mayoritas merupakan akibat ulah manusia, seperti warga yang berburu sarang tawon untuk diambil madunya menggunakan perapian, kemudian pembakaran sampah, dan lainnya.

Baca juga: Lahan Terbakar di Gunung Gede Seluas 3 Hektare

“Di tengah kondisi kemarau seperti sekarang, kami sering mengingatkan masyarakat agar tak sembarangan membakar sampah, membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan, atau menyalakan perapian saat beraktivitas, salah satunya berburu madu,” pungkasnya. (red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

google-site-verification: google1fb702fc0f365d5d.html