CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daeeah (BPBD) Kabupaten Cianjur meminta nelayan di Laut Cianjur selatan untuk tidak melaut karena tengah terjadi cuaca eksream.
Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG saat ini tengah terjadi cuaca ekstrem hingga akhir Januri 2023.
“Dalam laporan BMKG cuaca ekstrem itu memicu gelombang tinggi di wilayah Cianjur selatan. Dengan ketinggian ombak setinggi 3 meter,” katanya pada wartawan, Minggu (8/1/2023).
Karena itu, lanjut dia, pihaknya meminta nelayan yang berada di pesisir pantai Cianjur selatan untuk sementara agar tidak melaut, hingga cuaca kembali normal.
“Ada tiga wilayah di Cianjur selatan yang langsung berbatasan dengan samudra hindia, yaitu Kecamatan Sindangbarang, Agrabinta, dan Cidaun. Dan rata-rata masyarakat disana merupakan nelayan,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan, gelombang tinggi tersebut juga dapat membuat abrasi di pesisir pantai Cianjur selatan sepanjang 75 kilomter.
“Iya gelombang tinggi itu bisa membuat ambrasi, dan mengancan sejumlah pemukiman warga yang memang berada didekat bibir pantai,” ucapnya.
Rudi mengatakan, BPBD saat ini terus melakukan imbauan melalui Relawan Tangguh Bencana (Retana), dan pihak pemerintah kecamatan hingga desa yang ada di wilayah tersebut.
“Rambu-rambu jalut evakuasi sudah kita pasang di beberapa titik tertentu, sehingga apabila terjadi gelombang tinggi yang sampai ke permukiman warga diminta agar langsung mengevakuasi diri,” katanya.(nov)