CIANJUR – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur berada di 55,5 poin masuk dalam kategori sedang di tingkat Nasional. Namun untuk di tingkat Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Cianjur berada di titik rendah.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, Pemkab Cianjur tengah fokus menaikan angka IPM demi kemajuan daerah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur tengah menaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk kemajuan daerah dengan melakukan akselerasi untuk IPM.
“Kalau di Nasional, IPM Cianjur ini di tingkat menengah. Tapi ketika berbicara tingkat provinsi, IPM-nya rendah,” kata dia, Rabu (9/11/2022).
Sebab, kata Herman, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi termaju di Indonesia di bandingkan provinsi lainnya. Maka, untuk bisa mencapai titik terbaik melebihi kota/kabupaten lain di Jabar, pihaknya meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus fokus.
Bertempat di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur membentuk akselerasi IPM berbagai sektor dari mulai ekonomi dan pendidikan.
“Hari ini kita lakukan, semua sektor. Khususnya pendidikan, kita ingin warga Cianjur pendidikannya sampai 25 tahun jenjang S1 atau S2,” terangnya.
Jika OPD yang tidak melaksanakan atau linear terhadap IPM akan ada sanksi pencoretan anggaran agar diarahkan ke IPM.
“Kalau tidak ada kegiatan menyentuh IPM akan kita coret. Anggaran wajib diarahkan ke IPM. Ini kan gerakan untuk masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah menambahkan, peningkatan ini agar bisa bersaing dengan kabupaten kota yang lain.
“Nanti ada gerakan yang masif, sistematis dan terstruktur di berbagai level di berbagai sektor terkait,” tambahnya.
“Pergerakan yang lalu belum maksimal, ada yang perlu diperbaiki. Harus dievaluasi. Kesimpulan sementara, tidak fokus dan belum secara masif,” sambungnya.
Dari sektor yang ada, komitmennya belum ada. Sehingga Pemkab Cianjur akan menyelaraskan semua. Pihaknya mentargetkan bisa di atas rata-rata Jawa Barat. (rmd)