CIANJUR – Pembangunan rumah rusak p0terdampak gempa bumi di Kampung Cipetir RT 01/RW 06, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, mangkrak akibat mandor proyek kabur.
Apud (51) pemilik rumah, mengatakan, sudah satu bulan lebih pembangunan rumah miliknya sudah ditinggal pekerja bangunan, karena tidak dibayar mandor. Akibatnya rumahnya mangkrak dan belum dibangun kembali.
“Sudah satu bulan lebih, kata pekerja bangunan mereka tidak dibayar mandor. Bahkan mandornya itu kabur,” katanya.
Karena tidak dibayar, lanjut dia, sejumlah tukang banguan tersebut pidah ke pihak ketiga lainnya, dengan meninggalkan pekerjaan yang belum selesai, dan baru membangun pondasi rumah.
“Baru bekerja sekitar lima hari tukang bangunanya sudah tidak mau menyelesaikan pembangunan rumah. Selain itu mandornya kabur, bahan material pun susah, dan lama datangnya,” katanya.
Hal serupa diungkapkan, Abdul Mujib (32) pemilik rumah terdampak menyebutkan, ada enam rumah rusak yang dibangun pihak ketiga, dan ditinggalkan mandor di kampungnya.
“Rata-rata enam rumah termasuk milik saya, baru selesai membangun pondasi, dan ditinggalkan tukang bangunan, karena mereka belum dibayar mandor yang kabur. Bahkan mandor itu meninggalkan hutang ke sejumlah warung,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan, hingga saat ini dirinya bersama warga lainya masih menunggu kepastian dari pihak ketiga untuk menyelesaikan pembangunan rumah.
“Kalau pihak ketiganya ada, cuma mandornya saja yang kabur. Namun pihak ketiga itu dari kemari janji terus segera menyelesaikan pembangunan rumah, tapi belum ada informasi lagi sampai sekarang,” kata dia.
Dia berharap, Pemkab Cianjur dan intantasi terkait agar segera turun tangan untuk menyelesailan permasalahan tersebut, karena sudah hampir satu bulan belum ada informasi lebih lanjut dari pihak ketiga.
“Hingga sekarang kami masih tinggal di Rumah Hunian Sementara (Huntara). Masa kami mau tinggal terus di Huntara, saya harap Pemkab Cianjur segera turun tangan untuk menyesaikan pembangunan rumah,” katanya.(nov)