Progres Pembangunan Fisik Perbaikan Rumah Rusak Terdampak Gempa Berjalan Lamban

CIANJUR – Progres penyaluran bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur belum linear dengan progres pembangunan fisik. Artinya, di satu sisi penyaluran berjalan cukup baik, namun di sisi lain pembangunan kembali rumah rusak terbilang lamban.

“Uang yang diserap tidak seimbang dengan progres fisik pembangunan rumah,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman kepada wartawan seusai rapat koordinasi evaluasi rumah tahan gempa di Taman Pancaniti Komplek Pendopo, Senin (12/6/2023).

Karena itu, Herman pun memandang perlu mengumpulkan semua pihak aparatur terkait mencari solusi dari kondisi tersebut. Orang nomor satu di Kabupaten Cianjur itu menyebut, hasil evaluasi memang ada beberapa kendala teknis yang menyebabkan progres pembangunan kembali rumah rusak berjalan lamban.

“Misalnya tenaga kerja yang susah, material bahan bangunan yang harganya naik, belum lagi sekarang sudah masuk kemarau, air susah di mana-mana, dan lainnya,” ujarnya.

Herman pun berharap agar masyarakat penerima bantuan stimulan bukan hanya didorong mempercepat proses pencairan, tapi juga harus didorong dalam hal fisik bangunan.

“Sehingga nanti akan seimbang antara uang yang keluar dengan progres pembangunanya,” kata Herman.

Bagi masyarakat yang belum terdata mendapatkan bantuan stimulan, pemerintah membuka kesempatan pendataan tahap keempat. Sesuai kesepakatan bersama, tengat waktu pendataan tahap keempat harus selesai per 30 Juni 2023.

“Saya perintahkan RT/RW untuk menyisir. Jangan sampai ada warga yang terlewat. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi. Ini bukan hanya tugas perkim (Dinas Perkim), tapi aparatur desa harus membantu,” pungkasnya. (nov)