CIANJUR – Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, menyebutkan bahwa tempat khusus untuk menyalurkan kebutuhan biologis
pasangan suami istri (pasutri) korban bencana gempabumi Cianjur sangat diperlukan.
Pada dasarnya, kebutuhan biologis merupakan hal yang wajar. Sudut pandangnya jangan negatif. Sebab, banyak di antara mereka kehilangan rumahnya.
Mereka perlu menyalurkan kebutuhan biologis itu sebagai trauma healing. Banyak pasutri mungkin mengalami trauma dan stres.
“Soal bercinta pasutri jangan dianggap tabu, yang dilakukan pasutri ini kan hal wajar. Kewajiban memberi nafkah itu lahir batin. Kondisi di tengah bencana diperlukan hubungan emosional yang dekat lagi dengan pasangannya,” kata dia.
Bisa dibayangkan, kata Tb Mulyana, sudah 15 hari pascagempa pasutri korban gempa tidak bisa menyalurkan hasratnya, bagaimana rasanya.
“Makanya ‘tenda asmara’ ini harus dipikirkan. Mereka (pasutri) mengungsi bukan seminggu-dua minggu. Lama. Sambil menunggu mereka direlokasi, tenda khusus pasutri harus dibuat, ” kata dia, sembari mengaku ada pengungsi yang meminta dibuatkan ‘tenda asmara’.
Pengungsi itu bernama Abdul Ajid (38), warga Kampung Garung, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang. Dia mengadukan hal itu kepada Wakil Bupati, Tb Mulyana Syahrudin.
Dia mengaku, ingin dibuatkan tenda khusus pasutri di tempat pengungsian. Selama dua pekan ini tidak bisa melakukan apa-apa dengan istrinya. Sedangkan rumah yang ia tempat ambruk total.
“Sudah dua minggu. Itu kan hasrat yang engga bisa ditunda-tunda. Kewajiban juga, ” tutur Ajid yang baru berumah tangga 5 tahun ini.
Namun, jika dibuatkan tenda khusus pasutri harus yang aman. Dikhawatirkan ada orang tidak bertanggungjawab mengintip atau melakukan hal yang lebih tidak wajar.
“Dibuatnya di pos pengungsi yang aman, atau dekat rumah. Khawatir ada yang jahil, ” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cirumput, Beni Irawan, menanggapi keluhan warganya itu mengamininya. Dia akan mencoba berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh ulama mengenai ‘tenda asmara’ tersebut.
“Memang wajar pengungsi mengeluh soal itu. Manusiawi. Nanti kita akan koordinasi bagaimana baik,” kata Beni. (rmd)