Kasus Kekerasan Pada ART Ditangani Mabes Polri
CIANJUR – Kasus kekerasan pembantu rumah tangga RNA (18) asal Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, kini sudah ditangani pihak Bareskrim Polri. Sebelumnya, korban dipertemukan dengan Kepala Staf Kantor Kepresidenan RI, Selasa (25/10/2022) kemarin.
Kepala Desa Cibadak Kecamatan Cibeber Elan Hermawan mengatakan, kasus kekerasan yang menimpa RNA saat ini tengah viral dan sudah ditangani langsung Polda Metrojaya atas dasar rekomendasi dari Kepala Staf Kepresidenan Dr Muldoko saat dipertemukan langsung di Istana Kepresidenan Selasa (25/10/2022) kemarin.
“Saya juga tidak menyangka kasus RNA langsung mendapat respon baik dari Istana Kepresidenan,” kata Elan, Rabu (26/10/2022).
Elan mengatakan, dari hasil pertemuannya kemarin bersama Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Muldoko menyampaikan jangan ada lagi kasus serupa terjadi di Indonesia sehingga pihaknya mendorong agar rancangan undang-undang (RUU) tentang kekerasan dalam rumah tangga segera direalisasikan.
“Pesan yang disampaikan oleh pak Muldoko tidak banyak, namun pihaknya menginginkan RUU KDRT itu segera direalisasikan,” katanya.
Dikatakan Elan, penanganan kasus RNA ini diharapkan bisa sesegara mungkin pelakunya ditangkap dan diberikan sanksi yang setimpal.
“Semoga saja kasus RNA ini segera ditangkap pelakunya selain itu agar sanksi yang dikenakan terhadap pelaku setimpal,” ungkapnya.
Elan mengatakan, kondisi RNA saat ini tengah dilakukan perawatan secara intensif di RSPAD Jakarta dengan harapan agar kesehatannya segera pulih.
“Mudah-mudahan RNA segera bisa pulih, karena sekarang ini lagi dirawat di RSPAD di Jakarta,” kata Elan.
Diberitakan sebelumnya RNA merupakan korban kekerasan saat bekerja di rumah majikannya di Jakarta, kondisinya sangat memprihatinkan seperti yang tadinya rambutnya panjang kini botak dan terdapat beberapa luka dan benjolan di bagaian kepala dan telinga.
Selain itu RNA juga mengalami trauma karena selain disiksa juga pernah disiram oleh majikannya dengan cara menggunakan cairan cabe.(ays/rmd)