JERITAN korban meminta bantuan semakin merintih. Pada hari keempat pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022), beberapa relawan dan korban menghubungi Tim Bewaracianjur.com agar bisa dikoordinasikan dengan cepat kepada pemerintah.
Pasalnya, distribusi sandang-pangan belum tersalurkan secara merata oleh Posko Logistik. Memang, kendalanya adalah banyaknya relawan-relawan yang langsung memberikan bantuan Logistik kepada korban korban.
Akibatnya jalur distribusi ke setiap lokasi kejadian menjadi terhambat. Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa tim gabungan evaluasi saja sulit untuk menjangkau lokasi kejadian.
Hal itu disebabkan banyaknya warga yang tidak ikut serta ke lokasi untuk memberikan bantuan secara langsung. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sudah menyatakan bahwa pengiriman Logistik sebaiknya tidak dilakukan secara mandiri.
Para relawan dan dermawan sebaiknya menyalurkan bantuan satu titik ke Posko Logistik yang ada di Gedung Balerancage, Jalan Siliwangi, dan Posko Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur di Jalan Siliwangi, Pendopo Pemkab Cianjur.
Adapun korban korban yang ingin segera mendapatkan bantuan yang langsung menghubungi Tim Bewaracianjur.com di antaranya:
1.Kampung Ciharashas RT 04/RW 07, Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku. Ada sekitar 20 keluarga yang meminta obat-obatan, tenda, dan makanan.
2.Kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Ada sekitar 6.000 pengungsi yang membutuhkan bantuan obat-obatan, tenda, keperluan balita, pembalut wanita, dan makanan.
3.Kampung Jenggung RT 02/RW 04, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, mereka belum mendapatkan suplai makanan
4.Kampung Nagrog, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, korban membutuhkan obat-obatan.
5.Kampung Salahuni RT 03/RW 05, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, warga sangat membutuhkan obat-obatan dan bahan makanan.
6.Kampung Cibulakan RT 02/RW 04, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, warga sangat membutuhkan pakaian bayi (jaket, selimut) dan makanan balita.
7.Kampung Cisarua RT 02/RW 04, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang. Warga membutuhkan makanan dan minuman, P3K, dan tenda yang layak.
8.Kampung Kuta Kulon RT 02/RW 06, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, membutuhkan tenda.
9.Kampung Galudra, RT 01/RW 03, Desa Galudra, Kecamatan Cugenang, warga menyentuh bantuan yang belum tersentuh hingga Kamis (24/11/2022), hari keempat pascagempa.
10.Kampung Gintung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, korban butuh bantuan obat-obtan, keperluan bayi, dan makanan.
Dari 10 lokasi tempat kejadian itu merupakan sebagian kecil warga yang terkena yang meminta bantuan pada Kamis ini. Masih banyak yang belum terkoodinir masalah bantuan logistik sandang maupun pangan.
Seperti yang dikatakan Ketua Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba) Eko Wiwid. Pihaknya bersama 15 rekan lainnya berinisiatif mendirikan Posko Bantuan di Kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kecamatan Cugenang.
Eko memberikan bantuan berupa makanan minuman yang ia kumpulkan dari relasi, teman, dan saudaranya. Dia tahu bahwa distribusi logistik yang disalurkan pemerintah tidak akan cepat, karena berbagai birokrasi dan tata proses.
Oleh karena itu, Eko berinisiatif mencari bantuan sendiri dengan penembakan untuk warga menangis gempa Cianjur. Dia mengaku, hingga hari keempat pascagempa belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kami lebih kepada bantuan mandiri. Makan minum kita yang nyari. Pengungsi yang membutuhkan tenda, kita bangun secara gotong-royong,” kata dia. (rmd)