CIANJUR – Bupati Cianjur Herman Suherman meminta semua elemen memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagai ikhtiar mencegah terjadinya bencana yang akhir-akhir terjadi cukup masif. Orang nomor satu di Cianjur itu meyakini doa merupakan cara manjur selain ikhtiar dhohir dengan melakukan berbagai upaya antisipasi yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.
“Berdoa kepada Allah SWT di samping upaya-upaya lain. Berdoa yang paling utama, karena dengan doa itu bisa mengubah apapun,” kata Herman kepada wartawan di kantor MUI Kabupaten Cianjur, Rabu (3/5/2023).
Bencana teranyar di Kabupaten Cianjur yang cukup berdampak luas yakni meluapnya Sungai Cikondang. Peristiwa tersebut mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung pada Minggu (30/4/2023) malam.
Menurut Herman, faktor penyebab banjir bandang di wilayah itu bukan semata akibat sedimentasi atau pendangkalan aliran sungai. Bencana yang berdampak terhadap permukiman warga maupun infrastruktur itu lebih disebabkan faktor perusakan lingkungan atau alam.
“Bencana banjir kemarin bukan karena faktor alam, tapi musibah yang dibuat manusia sendiri,” tuturnya.
Herman menyebut di wilayah hulu disinyalir terjadi perambahan alias penebangan pohon di kawasan perbukitan. Kondisinya diperparah budaya masyarakat yang masih membuang sampah ke aliran sungai.
“Kemarin saya meninjau lokasi banjir. Ternyata di sekitar itu banyak pohon yang ditebang. Dampaknya, saat terjadi hujan, air yang berasal dari perbukitan itu tidak terserap sehingga debitnya meningkat di aliran sungai,” ucap Herman.
Di sekitar aliran Sungai Cikondang, Herman banyak menemukan potongan kayu hingga akar pohon. Keberadaannya menyumbat aliran ait karena tersangkut pada konstruksi jembatan.
“Saya sudah mengimbau masyarakat di sekitar tempat penyerapan air agar mengubah kebiasaan dengan tidak membuang sampah atau menebang pohon sembarangan,” tegasnya.
Herman mengaku akan segera berkoordinasi dengan Perum Perhutani menyikapi terjadinya indikasi penebangan pohon. Upaya itu dilakukan karena wilayah hutan berada di bawah kewenangan Perum Perhutani.
“Kita nanti segera koordinasikan dengan Perhutani,” katanya. (red)